28 April 2006

Selamat jalan (Nasib seorang Thierry Henry aka TH)

Kepada semua teman – teman yang sudah dan sedang dalam proses meninggalkan sawah ini dan para calon – calon yang sedang menunggu waktu yang tepat.

Kuucapkan selamat jalan dan semoga sukses di tempat yang baru. Masa depan kepunyaan masing – masing orang dan mereka berhak memilihnya.

Kudedikasikan tulisan ini untuk para rekans semua ..

TH adalah seorang pesepakbola top dunia, yang sudah menjadi PFA (pemain terbaik liga Inggris) 2 kali, dan nominasi pemain terbaik dunia 2 kali.

Saat ini TH terikat kontrak dengan Arsenal, yang akan habis di akhir musim ini. Dengan segala predikatnya, sebagai kapten tim, sudah berhasil membawa Arsenal meraih tropi-tropi juara, sudah membuat 200 gol setelah 7 musim bergabung dengan Arsenal, tentu saja dia merupakan sebuah aset besar. Tanpa mengecilkan peran anggota tim yang lain.

So apa yang dilakukan Arsenal dalam hal ini. Dalam banyak case yang terjadi di klub yang lain juga, sang pemain pasti akan dipertahankan sekuat tenaga, dengan ditawarkan kontrak beberapa waktu sebelumnya. Bisa 2 tahun sebelum, 1 tahun sebelum, atau 6 bulan sebelumnya. Karena tentu saja kontrak ini adalah suatu kesepakatan tertulis yang nantinya akan mengikat baik legal maupun psikologis kepada si pemain. Pemain dihargai terhadap semua jerih payah dan loyalitas dari bentuk kontrak tersebut.

Jika seandainya pemain sekaliber TH dikasih kontrak senilai Paijo yang Pemain tarkam dari Mojogedang FC, wah sudah pasti dia bakal kabur dari jaman jebot. Juga seandainya kontraknya baru diurus di masa akhir tentu TH sudah bergabung dengan tim – tim lain yang lebih ok dan berani bayar mahal. Atau seandainya suasana tim yang tidak kondusif, kebijakan transfer yang tidak jelas, atau presiden klub tidak memiliki goal yang sekaliber dengan dia, misal target menjuarai Liga Champion, tentu dia juga akan bergabung dengan tim lain yang lebih sesuai.

Untuk pemain sekaliber dia pun diberikan hak istimewa, semisal penguasaan bola di lapangan, mau ngegolin dengan gaya apa .. mau kayang .. heading sambil jongkok boleh, dan yang terakhir tanggung jawab sebagai kapten, untuk menegaskan peran dan kontribusinya di dalam team. Dan banyak hal lain untuk membuat pemain hommy di dalam team.

Sebagai jawaban atas segala bentuk penghargaan tersebut pemain akan berprestasi, main bola kaya kuda lumping mabok, dan berjuang demi timnya sampe titik darah penghabisan demi kecintaan dan loyalitas terhadap tim.

Inti dari cerita yang gak jelas ini adalah pemain adalah aset, meskipun banyak pemain besar yang dengan senang hati akan bergabung dengan tim ketika semisal TH pergi, tapi pasti butuh banyak adaptasi, butuh waktu, dan harmoni dalam tim tentu sedikit banyak terganggu. Kerugian tim tentu akan menjadi konsekuensi jika hal itu terjadi.

(…zzzZZZ…. Merenung .. mikir ngga jelas terkait FC RAPIDJO)

Dan sepertinya FC RAPIDJO bukan tipe yang seperti itu

FC RAPIDJO tentunya termasuk di golongan klub yang sangat memperhatikan para pemainnya. (semoga … fyuh)

(zzzZZ…. Kesimpulan yang sulit dan aneh )

Namun kenapa beberapa pemain pada hijrah ya .. ada yang salah ngga sih ?

Apa bener para pemain yang ada sekarang itu juga siap bergabung dengan klub lain, atau siap membela FC RAPIDJO sampe juara.

Apa bener FC RAPIDJO ini berisi para pemain top .. atau pemain biasa yang kurang diminati tim lain …

Apa bener … oalaaahh mumett mumett.

Cut cut ….
*semoga akan ada perubahan

0 Comments:

Post a Comment

<< Home