28 April 2006

Doa untuk sebuah hari yang kacau balau

Di hari Jum’at yang seharusnya dipenuhi dengan doa dan amal ibadah …
Di hari Jum’at yang seharusnya dipenuhi dengan silaturahmi ..
Di hari yang paling dimuliakan di dalam satu minggu …

Kita bisa memetik banyak pelajaran …
Banyak pihak yang matanya buta, telinganya tuli, nuraninya mati

Semoga dibukakan mata air hidayah ..
Semoga akan ada jalan keluar ..

Dan tidak ada lagi amarah ..
Tidak ada nafsu ..

Karena sesungguhnya tanpa memandang wewenang dan jabatan ..
Tugas kita sama …
Memajukan perusahaan ini ..
Demi kemakmuran kita bersama .

Amin.
* sebuah pinta yang tulus .. yang terucap mewakili segenap kemarahan di sudut hati.

Selamat jalan (Nasib seorang Thierry Henry aka TH)

Kepada semua teman – teman yang sudah dan sedang dalam proses meninggalkan sawah ini dan para calon – calon yang sedang menunggu waktu yang tepat.

Kuucapkan selamat jalan dan semoga sukses di tempat yang baru. Masa depan kepunyaan masing – masing orang dan mereka berhak memilihnya.

Kudedikasikan tulisan ini untuk para rekans semua ..

TH adalah seorang pesepakbola top dunia, yang sudah menjadi PFA (pemain terbaik liga Inggris) 2 kali, dan nominasi pemain terbaik dunia 2 kali.

Saat ini TH terikat kontrak dengan Arsenal, yang akan habis di akhir musim ini. Dengan segala predikatnya, sebagai kapten tim, sudah berhasil membawa Arsenal meraih tropi-tropi juara, sudah membuat 200 gol setelah 7 musim bergabung dengan Arsenal, tentu saja dia merupakan sebuah aset besar. Tanpa mengecilkan peran anggota tim yang lain.

So apa yang dilakukan Arsenal dalam hal ini. Dalam banyak case yang terjadi di klub yang lain juga, sang pemain pasti akan dipertahankan sekuat tenaga, dengan ditawarkan kontrak beberapa waktu sebelumnya. Bisa 2 tahun sebelum, 1 tahun sebelum, atau 6 bulan sebelumnya. Karena tentu saja kontrak ini adalah suatu kesepakatan tertulis yang nantinya akan mengikat baik legal maupun psikologis kepada si pemain. Pemain dihargai terhadap semua jerih payah dan loyalitas dari bentuk kontrak tersebut.

Jika seandainya pemain sekaliber TH dikasih kontrak senilai Paijo yang Pemain tarkam dari Mojogedang FC, wah sudah pasti dia bakal kabur dari jaman jebot. Juga seandainya kontraknya baru diurus di masa akhir tentu TH sudah bergabung dengan tim – tim lain yang lebih ok dan berani bayar mahal. Atau seandainya suasana tim yang tidak kondusif, kebijakan transfer yang tidak jelas, atau presiden klub tidak memiliki goal yang sekaliber dengan dia, misal target menjuarai Liga Champion, tentu dia juga akan bergabung dengan tim lain yang lebih sesuai.

Untuk pemain sekaliber dia pun diberikan hak istimewa, semisal penguasaan bola di lapangan, mau ngegolin dengan gaya apa .. mau kayang .. heading sambil jongkok boleh, dan yang terakhir tanggung jawab sebagai kapten, untuk menegaskan peran dan kontribusinya di dalam team. Dan banyak hal lain untuk membuat pemain hommy di dalam team.

Sebagai jawaban atas segala bentuk penghargaan tersebut pemain akan berprestasi, main bola kaya kuda lumping mabok, dan berjuang demi timnya sampe titik darah penghabisan demi kecintaan dan loyalitas terhadap tim.

Inti dari cerita yang gak jelas ini adalah pemain adalah aset, meskipun banyak pemain besar yang dengan senang hati akan bergabung dengan tim ketika semisal TH pergi, tapi pasti butuh banyak adaptasi, butuh waktu, dan harmoni dalam tim tentu sedikit banyak terganggu. Kerugian tim tentu akan menjadi konsekuensi jika hal itu terjadi.

(…zzzZZZ…. Merenung .. mikir ngga jelas terkait FC RAPIDJO)

Dan sepertinya FC RAPIDJO bukan tipe yang seperti itu

FC RAPIDJO tentunya termasuk di golongan klub yang sangat memperhatikan para pemainnya. (semoga … fyuh)

(zzzZZ…. Kesimpulan yang sulit dan aneh )

Namun kenapa beberapa pemain pada hijrah ya .. ada yang salah ngga sih ?

Apa bener para pemain yang ada sekarang itu juga siap bergabung dengan klub lain, atau siap membela FC RAPIDJO sampe juara.

Apa bener FC RAPIDJO ini berisi para pemain top .. atau pemain biasa yang kurang diminati tim lain …

Apa bener … oalaaahh mumett mumett.

Cut cut ….
*semoga akan ada perubahan

18 April 2006

Customer sebagai pasangan hidup : sebuah analogi

Satu – satunya motivasi yang membuat perusahaan bertahan hidup adalah Customer. Customer adalah sebuah sumber daya tarik yang seharusnya memberi motivasi tiada henti bagi suatu perusahaan untuk selalu berinovasi. Yang selalu memberikan ide untuk selalu memperbaiki diri dan menciptakan nilai – nilai baru untuk memberikan kemudahan.



Quote di atas disampaikan oleh .. waduh saya lupa tepatnya siapa … tapi ada di buku The Value Factor. Yang kemarin saya beli di Gramedia, hanya karena diskon 30 %, bukan karena kesangat tertarikan pada isinya buku tersebut.



Kemudian saya coba berfikir, seandainya benar kita memposisikan customer seperti itu, atau perusahaan di ujung dunia manapun memberikan pelayanan istimewa kepada customer sedemikian rupa, maka customer benar – benar akan menjadi golongan orang – orang paling berbahagia di muka bumi ini. Tapi apakah semua itu terwujud seklise itu, kayanya sih susah saudara – saudara.



Kemudian saya mencoba berfikir lagi, seandainya kita memperlakukan customer sebagai pasangan setia. Yang tidak pernah pula kita ingkar janji, yang selalu kita jaga amanahnya, yang jika mereka melakukan kritik ke kita maka kita dengar dan mencoba berubah, yang mau sharing demi hubungan yang lebih baik, dan banyak hal, even membagikan ilmu mereka ke kita. Jika kita mau membuka diri dan mencoba mendengar sedikit lebih baik, niscaya mereka tidak akan mencoba selingkuh, mencari TTM – TTM baru. Windows shopping sih biasa, selayaknya kita maen ke mall, tapi dengan harta seberharga pasangan yang telah mereka punyai, mereka pun akan menjaga amanah kepercayaan kita.



Tapi seandainya, ketika pasangan kita punya masalah, kemudian ingin menghubungi kita “sayang nanti kita ketemu ya”, “aduh sayang, kayanya komputerku ada masalah deh, bisa Bantu ngga”, “sayang katanya kamu udah mulai bisa hal – hal baru, cerita dong”, atau “sayang kayanya penampilan kamu udah jadul banget deh, coba dimecing-in lagi ya” tapi di ujung sana .. karena kesibukan kita sendiri yang sedemikian rupa, sampai kita agak terlupa dengan pasangan kita, dan hanya menemui “halo halo .. maaf suara anda putus – putus nih”, atau “ haloo tuttt .. tuttt “ .. apakah aneh jika di kemudian hari pasangan kita mulai sebal dengan kita, kemudian mencari pasangan – pasangan lain yang jauh lebih setia dan mentereng.



Hanya kita yang bisa menjawab pertanyaan tersebut.

04 April 2006

Kontrol nafas dalam karir

Apakah karir kowe ngos - ngosan bak lari dikejar anjing atau malah mandek mencep ndak gerak meski ada bom meledak di sebelah meja *^(^#$@%$#%

Ada sebuah analogi menarik, dengan memodelkan karir selayaknya sebuah lomba lari.
Jika kita berada di sebuah lari maraton, dengan berpuluh ribu peserta, maka kudu siap secara strategi. Menurut cerita orang - orang Kenya yang terkenal jagoan maraton, nafas adalah kunci dalam maraton. Kita harus start dengan stabil, sebisa mungkin berada di rombongan terdepan, dan sprint di lap terakhir. Jika dikondisikan kita berada di sebuah lingkungan kerja yang seperti itu, kita kurang lebih dituntut untuk bisa mengendalikan kapan harus sprint dan kapan harus move yang relatif stabil.

Jenis kedua adalah lari sprint, di mana track yang dibutuhkan pendek, dan kita dituntut untuk secara konstant lari sekencang - kencangnya. Dalam kondisi ini, kita akan dihajar habis - habisan untuk suatu target karir tertentu, di mana konsentrasi tidak boleh lengah sedikitpun, dan move yang dibuat adalah untuk selalu terdepan.

Ada lagi yang mix up seperti halnya jika kita berada di arena dasa lomba. Kita dihadapkan dengan ragam jenis pekerjaan, di mana sebenarnya kita dituntut untuk punya banyak keahlian. Dan hasil akhir adalah average move terbaik yang kita ambil dari sekian banyak posisi. Sedikit keuntungannya adalah kita tidak perlu expert di semua hal.

Yang paling parah adalah lomba halang rintang trek pendek yang menuntut sprint. Sudah harus jatuh bangun, kudu lari kenceng, ditambah ngos - ngosan. Itu belum memperhitungkan resiko jika loncat nyangkut, atau pas mendarat terpeleset. Di arena ini kita harus ekstra hati - hati dalam menentukan move, keahlian dan konsentrasi mutlak dibutuhkan.

Tapi diluar semua itu, sebenarnya masih beruntung jika kita bisa identifikasi arena apa yang sedang kita hadapi. Sehingga meski ngos - ngosan, effort yang dikeluarkan masih akan dapat terbayar. Namun bagaimana jika kondisinya, sudah format lomba larinya ngga jelas, ditambah dengan adanya buaya, harimau dan anjing di arena. Semoga sih tidak lari terbirit - birit, yang mungkin ngga hanya ngos - ngosan yang didapat, plus bonus terpipis - pipis di celana.


*sebagaimana diinterpretasikan secara bebas dari quote Dr. Reinald Khasali di salah satu radio FM swasta pagi ini.

Nulis lagi ahh ...

Kenapa aku ngonsep blog ini susah banget yahh ..
paling enak itu sebenernya pake bahasa yang kaya apa :P

Beberapa blog lain ketika aku coba blogwalking ... liat - liat, kok kayanya lucu banget. Sementara blog ini agak gak jelas :))

Btw biar gak jelas, maju terus, siapa tau bakal jadi penulis top tingkat RT.

Caiyo